Saya Sangat Menyukai Olahraga Lari

Jika membaca judulnya agaknya terkesan terlalu lebay ya, hehehe tapi memang begitu adanya teman-teman. Saya memang sangat menyukai olahraga lari.

 


Olahraga lari merupakan jenis olahraga yang cukup mudah untuk dilakukan, dimana dan kapan saja pun bisa asalkan ada niat yang kuat untuk melakukannya. Ya, niat. Niat itu menjadi hal utama ketika kita ingin melakukan olahraga lari. Ya sebenarnya tidak hanya lari sih, melakukan apapun juga butuh niat yang kuat supaya dapat terlaksana dengan baik.

 

Kadang tuh di malam harinya begitu sudah niat untuk berlari di esok pagi, pasti ada saja hal-hal yang menggoyahkan keinginan kita. Ada saja sesuatu yang membuat kita berpikir “Lari nggak yah? Apa mending rebahan aja?.”.

 

Kalau sudah begitu yang saya lakukan adalah memutar video motivasi dalam hal melakukan olahraga lari supaya semangat kembali muncul. Selama ini sih saya selalu manjur jika menggunakan cara seperti itu. Kalau teman-teman ingin mencobanya juga ya silahkan saja, barangkali berhasil juga untuk teman-teman.

 

Awal Mula Mengenal Lari

 

Saya mengenal olahraga lari itu pada saat saya masih duduk di bangku SMK. Kalau tidak salah ketika saya kelas 2 SMK. Jadi di dekat rumah saya ada sebuah tempat yang sering dijadikan orang-orang untuk berolahraga, nah pada saat itu saya mencoba berlari disitu. Karena saya belum memiliki sepatu, alhasil saya mencoba berlari dengan bertelanjang kaki dan itu pun hanya lari-lari kecil atau jogging lah istilahnya.

 

Meskipun saya hanya jogging, tapi karena memang belum terbiasa melakukan olahraga seperti itu saya pun hampir muntah dibuatnya. Mungkin kalau dihitung waktu itu tidak ada 20 menit lah saya melakukan jogging, tapi efeknya sudah seperti itu hehehe. Maklum lah pemula.

 

Meski begitu saya pun tidak menyerah dan di hari-hari berikutnya saya malah lebih rutin lagi melakukan olahraga lari. Saya juga mulai berkenalan dengan teman-teman yang kerap berlari disana dan untuk menambah semangat dalam hal melakukan olahraga lari saya pun menginstal aplikasi lari di handphone saya. Aplikasi lari itu berguna untuk menghitung jarak dan durasi saya ketika berlari. Jadi saya bisa berlari secara progresif, misal di minggu ini saya hanya kuat 3 kilometer, maka di minggu berikutnya saya tambah 1 kilometer lagi jadi 4 kilometer dan begitu seterusnya.

 

Semakin hari tubuh saya pun jadi sudah terbiasa dan bahkan berlari 5-10 kilometer nonstop bagi saya menjadi suatu hal yang mudah. Tidak mustahil lagi seperti yang saya bayangkan sebelumnya.

 

Mengikuti Berbagai Macam Event Lari

 

Setelah rutin berlari, saya ingin mencoba sesuatu yang baru yaitu mengikuti event lari. Yap, beberapa tahun belakangan ini kesadaran masyarakat kita terhadap gaya hidup sehat khususnya berolahraga pun semakin membaik. Itulah yang menyebabkan banyak bermunculan komunitas-komunitas lari di tiap-tiap daerah dan sejurus dengan itu berbagai macam event lari pun dibuat.

 

Event lari pertama yang saya ikuti itu adalah Asean-India Family Fun Run dengan jarak 7 kilometer, pada tanggal 13 Agustus 2017 lalu. Untuk pertama kalinya saya merasakan berlari bersama-sama dengan orang yang segitu banyaknya. Atmosfirnya benar-benar beda dengan ketika saya berlari bersama teman-teman saya di Marakas (tempat biasa saya lari sehari-hari). Saya bisa merasakan kesenangan dan semangat dari para peserta-peserta lari lainnya.

 

Hanya saja kita juga harus bisa mengontrol diri kita sendiri. Terkadang jika ikut event lari tuh bawaannya saya mau kenceng-kencengan dengan peserta yang lain, padahal yang seperti itu seharusnya dihindari.

 

Kita harus paham akan batasan kita dan harus berlari sesuai pace atau laju lari yang memang kita sudah terbiasa. Jangan memaksakan diri ingin mengikuti atau lebih cepat dari orang lain, karena kita tidak tahu apakah level kebugaran kita itu sama dengan dia atau justru kita berada di bawahnya. Kalau begitu yang ada nanti kita malah drop di tengah jalan dan belum sampai garis finish.

 

Setelah finish biasanya akan ada refreshment, ya seperti pocari sweat dan buah, lebih sering sih buah pisang dan jeruk. Saya pun juga mendapatkan medali dari beberapa event lari yang saya ikuti. Tapi kalau soal medali ini sih tergantung dari pihak penyelenggaranya ya, karena ada yang menyediakan untuk semua peserta dan ada pula yang hanya menyediakan bagi 100 peserta tercepat saja.

 

Yang ingin Saya Raih dalam Berlari

 

Dalam melakukan sesuatu tentunya setiap orang punya goals atau tujuan yang ingin mereka raih, tak terkecuali bagi saya pribadi.

 

Keinginan sederhana saya dalam melakukan olahraga lari itu tentunya untuk menjaga kesehatan. Sehat itu mahal dan segala sesuatu akan terasa menyenangkan jika kita bisa menikmatinya dalam kondisi tubuh yang sehat.

 

Terlebih lagi saya sempat merawat almarhum kakek dan nenek saya dulu. Saya paham betul bagaimana susahnya mereka dalam melawan penyakit yang mereka derita. Lagi-lagi hal yang seperti itulah yang memicu saya untuk terus aktif berolahraga terutama lari. Harapan saya adalah saya ingin tetap sehat di masa tua nantinya. Saya ingin tetap bergerak tanpa batas.

 

Selain itu saya juga penasaran dan ingin coba merasakan sensasi lari ultra. Lari ultra itu adalah kategori lari yang jaraknya lebih jauh dari marathon. Kalau marathon itu kan 42,195 kilometer, nah ultra itu lebih jauh lagi dari itu. Bisa 50 sampai ratusan kilometer jauhnya.

 

Berkali-kali saya melihat para atlit lari ultra dapat menyelesaikan perlombaan dengan sangat baik. Dalam benak saya adalah apakah saya bisa menjadi seperti mereka? Apakah saya bisa menembus batas yang saya miliki itu sendiri? Atau justru batasan itu sebenarnya tidak ada?. Itu yang ada di dalam benak saya.

 

Jika tidak dibuktikan dengan diri saya sendiri yang melakukannya maka saya akan tetap ragu akan hal itu.

 

Untuk belakangan ini saya sedang mencoba rutin berlari ya minimal seminggu bisa enam kali lari lah. Saya termotivasi dengan seseorang di Instagram, dia membuat konten berlari setiap hari dan sekarang sudah mencapai hari yang ke 140-an. Saya salut banget dengannya dan ketika bulan puasa kemarin tuh dia tetap berlari meskipun sedang puasa.

 

Kalau saya sih jujur saja di bulan puasa kemarin selama sebulan hanya berlari dua kali saja, hehehe. Tapi saya punya pembelaan terkait hal itu. Pekerjaan saya berat dan membutuhkan fisik yang kuat. Kalau saya paksa berlari juga saya khawatir justru akan membuat saya tidak kuat untuk bekerja nantinya. Kalau berlari di malam hari setelah pulang kerja rasanya itu sudah sangat melelahkan, jadi saya lebih memilih beristirahat saja sepulang kerjanya.

 

Kunci dari melakukan olahraga lari secara rutin setiap hari adalah istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang baik. Dan juga jangan terlalu memaksakan diri. Segera berhenti jika tubuh memberikan sinyal-sinyal yang tidak baik setelah melakukan kegiatan lari secara rutin.

 

Lari merupakan sebuah kegiatan yang bisa menenangkan pikiran saya terhadap apa-apa yang saya pikirkan setiap harinya. Kalau kata orang ya stress realese gitu lah. Kalau sudah melakukan olahraga lari tuh pikiran plong dan saya pun menjadi lebih semangat dalam melakukan aktivitas selanjutnya. Adakah yang sama seperti saya?.

Komentar

  1. Wow, dari pelari pemula sampai ikutan event lari. Seminggu 6 kali lari? berarti cuma sehari liburnya. Keren.

    Saya juga lari kalau pikiran dan emosi saya lagi kalut banget. Bener bantu sih.
    Pengen juga lari rutin buat kesehatan, supaya lebih fit. Semoga kesampaian.

    Terima kasih motivasinya mas,
    semoga sampai cita- citanya ikut lari ultranya,
    fighting!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak mas, semangat juga untuk masnya.

      Hapus
  2. wahh keren mas, bisa konsisten larinya
    aku sendiri tergabung dalam komunitas lari, awalnya malah aku danbeberapa temenku yang mendirikan, ehh kok sekarang makin gede komunitasnya
    Biasanya dulu aku lari pas malam hari, pulang kerja. Karena punya waktunya ya pas pulang kerja, selang beberapa tahun semangat mulai kendor sampe sekarang malah udah jarang lari, sedihhh
    apalagi setelah pergelangan kaki retak, jadi agak belum berani bertumpu terlalu keras dengan kaki atau kalau lari kan pasti telapak kaki kayak dihentakkan ke jalan, jadi kayak masih takut hahaha, padahal udah hampir setahun lepas gip

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer