Sebuah Ucapan Semangat

 


Saya memanglah bukan seorang atlit, saya juga sedang tidak berlatih untuk mempersiapkan diri mengikuti sebuah event lari, akan tetapi saya tetap memiliki sebuah target juga dalam berlari. Ya walaupun satu-satunya yang saya inginkan adalah kesehatan, tapi saya juga tetap memiliki target dalam berlari.

Saya memiliki target setidaknya saya harus berlari sejauh 30-40 kilometer per minggunya. Kalau bisa sih tetap stabil di tiap minggunya dan tidak ada yang kendur. Turun ataupun naik sih itu hal biasa, asalkan jangan terlalu jauh juga, misal di minggu pertama saya berlari 35 kilometer, di minggu kedua saya berlari 20 kilometer saja. Itu sudah cukup jauh bedanya bagi saya.

Ya kalau memang turun, paling jauh ya 8 kilometer lah bedanya.

Untuk mendukung hal itu, saya pun dalam seminggu berlari bisa sampai 6 kali. Biasanya saya akan off atau istirahat dan tidak berlari sama sekali di hari Senin. Pada hari-hari tertentu pun saya selipkan latihan penguatan untuk menunjang berlari saya.

Maka dari itu, beberapa tetangga saya pun sudah sangat paham akan kebiasaan saya yang berlari hampir setiap hari di pagi hari.

Untuk jarak sih saya tidak terlalu mematok berapa kilometer setiap larinya. Tapi, pada minggu kemarin saya mencoba untuk melatih daya tahan dengan berlari sejauh 10 kilometer setiap hari dan itu membutuhkan waktu sekitar 50 menitan lamanya.

Oleh karenanya, saya harus pintar membagi waktu juga, mengingat porsi latihan lari saya yang hampir menghabiskan waktu satu jam lamanya.

Tidak mudah memang rasanya untuk membangun kebiasaan berolahraga, terutama di pagi hari. Saya pun juga merasakan kesulitan. Karena pada dasarnya kesiapan kita untuk berlari itu juga tergantung pada istirahat atau tidur kita di malam harinya.

Saya tidak selalu bangun dengan keadaan segar, bahkan terkadang masih mengantuk. Tapi karena memang sudah menetapkan target, saya pun tetap harus semangat dalam menjalaninya.

Berbicara soal semangat, ada satu kejadian yang jujur saja saya baru kali ini mengalaminya. Saya agak terkejut, tapi justru merasa sangat senang sekali setelahnya.

Sekadar info, saya selalu berlari dari rumah mengelilingi tempat tinggal saya melewati jalan raya. Terkadang juga kalau bosan ya saya dari rumah naik motor, kemudian pergi ke sebuah tempat yang memang sudah biasa dijadikan tempat berolahraga oleh warga sekitar.

Jadi tepatnya di minggu lalu, ketika saya sedang berlari, ditengah rasa lelah yang mulai menyerang diri ini. Tiba-tiba saja ada bapak-bapak yang mengendarai sepeda motor dengan membonceng istri serta anaknya, berteriak kepada saya dan mengucapkan “Semangat Bang!”. Saya agak kaget, lalu tersenyum dibuatnya.

Saya tidak mengenal siapa bapak-bapak itu dan dia pun juga sepertinya tidak tahu siapa saya. Tapi spontan saja ia memberikan semangat kepada saya.

Terdengar seperti sebuah tindakan yang sepele memang, tapi justru hal seperti itu cukup berarti bagi saya.

Entah kenapa saya bisa merasakan ketulusan disana. Ucapan semangat yang ia lontarkan itu memang murni ingin menyemangati dan bukan sedang mengejek.

Karena memang di daerah saya itu orang yang melakukan kegiatan olahraga pagi, terlebih itu di pinggir jalan tidaklah banyak. Jadi biasanya hal seperti itu bisa dijadikan bahan ejekan bagi orang karena melihat sesuatu yang tidak umum. Tapi saya bisa menangkap bahwa ia tidak begitu.

Ucapan semangatnya tulus dan bukan ejekan atau candaan. Saya bisa merasakannya.

Mungkin sebagian besar orang akan bertanya-tanya untuk apa sih berlari pagi-pagi, capek-capekin diri saja. Tapi ya setiap orang memiliki tujuannya masing-masing dan hal remeh yang dianggap orang lain bisa saja sangat berharga bagi kita yang melakukannya.

Kita sebagai manusia memang tidaklah bisa sepenuhnya saling mengerti, tidak bisa saling berbagi kesenangan atau kesedihan, tapi kita tetap bisa berupaya untuk pergi kesana. Ucapan semangat dari bapak-bapak itu menunjukkan bahwa ia berupaya untuk ikut merasakan apa yang sedang saya rasakan. Tentang apa yang sedang menjadi tujuan dan target saya.

“Semangat Bang!” Ya, tugas saya sekarang adalah mengamini ucapannya dan saya akan berusaha untuk selalu semangat menjalani segalanya.

(Bekasi, 25 Januari 2024)

Komentar

Postingan Populer