6000 Langkah : Usaha untuk Tetap Sehat di Bulan Puasa

 


Sebagian dari teman-teman pelari tidak membatasi gerak mereka dan tetap aktif berlari selama bulan puasa. Kebanyakan dari mereka juga tetap aktif berlari pagi setelah sahur. Sesuatu yang hebat bagi saya, karena saya belum bisa seperti itu.

Bahkan ada juga seperti mas Refaldo, pelari yang sering bikin konten di Instagram. Ia belum lama membagikan kegiatan larinya dengan jarak 21 kilometer dalam kondisi berpuasa. Keren banget itu sih menurut saya.

Puasa benar-benar tidak membatasi kemampuan dan gerak mas Refaldo dalam melakukan kegiatan berolahraga lari.

Berbeda dengannya, saya justru membatasi kegiatan berlari saya selama bulan puasa ini. Dari yang sebelumnya rutin berlari pagi, sekarang jadi tidak sama sekali.

Saya sempat terpikir untuk berlari di malam hari setelah shalat tarawih, tapi nyatanya sampai sekarang ini belum terlaksana sama sekali. Ada rasa sedikit malas dan lelah saja, saya rasa saya tidak ingin terlalu memforsir diri saya di bulan ini.

Saya juga sempat ada keinginan untuk berlari pagi.

“Mereka saja bisa, kenapa saya tidak?” itu yang sempat terpikir dalam benak saya.

Tapi pada akhirnya saya urungkan niat saya itu. Pekerjaan saya juga masih melibatkan fisik saya. Jadi saya pikir kalau paginya saya memaksakan diri untuk berlari, dikhawatirkan akan mengganggu performa saya dalam bekerja. Jadi saya urungkan niatan tersebut.

Saya sih masih bisa berlari, kalau-kalau pulangnya agak lebih awal. Saya biasa berlari sebelum adzan maghrib dan lumayan lah daripada tidak sama sekali.

Akan tetapi, bagi orang yang tiap harinya aktif berolahraga seperti saya, rasanya lari sore yang seminggu cuma dua atau tiga kali saja tidaklah cukup. Sampai akhirnya saya menemukan sebuah vidio dari dokter Tirta di Instagram.

Dalam vidio tersebut, dokter Tirta menjelaskan tentang berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan jika rutin berjalan 5000 sampai 10000 langkah setiap harinya. Saya pun menemukan alternatif lain.

Untuk sekarang ini, saya akan mencoba untuk rutin berjalan 6000 langkah setiap harinya dan itu akan saya campur dengan lari juga. Saya pun mulai menginstall aplikasi penghitung jumlah langkah melalui playstore.

Seperti yang sudah saya jelaskan, untuk diawal ini saya akan menargetkan 6000 langkah setiap harinya. Kemarin sih berhasil, karena hari Minggu juga jadi saya punya banyak waktu luang.

Pagi ini, setelah menjalankan ibadah shalat subuh, saya tidak kembali tidur seperti biasanya. Saya mulai dengan melakukan pekerjaan rumah dan setelahnya menyalakan aplikasi dan mulai berjalan mengelilingi komplek saya.

Sebelumnya saya sempat berpikir untuk berlari di pagi ini, tapi lagi-lagi saya tidak ingin memaksakan diri. Pagi ini saya berjalan sekitar 3000 langkah saja dan akan saya teruskan di sore nanti.

Ternyata cukup menyenangkan juga berjalan kaki di pagi hari. Udara masih sangatlah bersih dan segar. Kondisi lingkungan juga masih sepi dan jauh dari suara bising. Lebih baik lah daripada hanya tiduran saja di kamar.

Setelah berjalan pun saya melakukan beberapa gerakan penguatan, seperti push up. Tipis-tipis saja, untuk menjaga agar otot dan tulang tetap kuat.

Barangkali ada yang bertanya, kenapa sih saya ingin repot dan capek-capek ngelakuin itu semua. Saya bersyukur di usia saya yang masih tergolong muda ini saya memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga.

Sikap seperti ini juga terbentuk dari saya yang pernah merawat mendiang Kakek dan Nenek saya ketika mereka sakit. Saat itu saya berpikir untuk mencoba rutin berolahraga agar dapat terhindar dari segala macam penyakit.

Saya memang tidak tahu akan selama apa saya hidup di dunia ini. Tapi jika saya punya kesempatan untuk hidup sampai usia senja, saya ingin tetap sehat sampai saat itu.

Saya juga percaya bahwa yang terjadi ketika kita tua nantinya adalah akumulasi dari segala perilaku kita di usia muda ini. Maka dari itu, sebisa mungkin saya mencoba untuk terus aktif bergerak mumpung masih muda.

Saya juga berusaha untuk menularkan kebiasaan ini kepada teman atau keluarga terdekat saya. Saya juga ingin mereka sehat-sehat saja. Selama positif, memang sudah seharusnya dibagikan ke siapapun bukan.

Semoga teman-teman juga selalu diberikan kesehatan ya. Sampai jumpa.

(Bekasi, 25 Maret 2024)

Komentar

Postingan Populer