Cegukan Selama Empat Hari

 


Sebagian besar dari kita pasti sepakat bahwa cegukan merupakan sebuah hal yang cukup mengganggu. Rasanya itu benar-benar tidak mengenakkan dan jika sudah cukup lama cegukan berlangsung, tentu akan menimbulkan sedikit sesak di dada.

Tapi, saya pernah mengalami cegukan sampai empat hari lamanya. Tidak melulu setiap detik dan menit sih, tapi dalam 24 jam itu hampir tiap jam saya cegukan dan itu lama sekali durasinya.

Semuanya berawal dari saya yang memiliki masalah kulit dan mencoba untuk meminum obat yang saya beli di apotek. Dalam waktu sehari masalah saya terselesaikan, tapi entah kenapa tiba-tiba saja saya jadi sering sekali cegukan. Pada saat itu saya mencoba untuk tidak menghiraukannya dan lanjut mengonsumsi obatnya.

Cegukan berlanjut dan itu biasa terjadi setelah saya mengonsumsi obat. Semakin hari intensitas dari cegukannya pun semakin menjadi-jadi. Saya mencoba menarik ingatan saya ke beberapa tahun belakang. Saya pernah mengalami hal yang serupa dan cegukan beberapa tahun yang lalu pun terjadi setelah saya mengonsumsi obat tertentu.

Kalau dulu, saya lupa pada saat itu sedang sakit apa dan mengonsumsi obat apa. Tapi kejadiannya hampir sama, setelah saya mengonsumsi obat, cegukan pun datang melanda. Rasanya benar-benar tidak nyaman.

Bukan hanya menimbulkan rasa yang tidak nyaman, cegukan yang sudah terlalu sering itu sampai menimbulkan rasa sakit dan sesak di dada.

Saya pun akhirnya diajak Ibu untuk berobat ke klinik. Jujur, saya bukanlah orang yang suka untuk berobat, terkadang kalau sakit ya cuma istirahat saja. Entahlah, saya memang tidak terbiasa saja untuk berobat. Tapi karena cegukan ini sangat aneh, karena cukup lama durasinya, saya pun nurut ketika diajak berobat.

Dokter mengatakan bahwa ada masalah pada lambung saya dan kemudian meresepkan beberapa obat untuk saya minum.

Setelahnya cegukan pun sedikit mereda. Saya pun lega. Tapi ternyata itu hanyalah sementara dan cegukan kembali berlanjut.

Persis setelah saya makan atau mengonsumsi sesuatu, cegukan kembali muncul. Cegukan yang muncul kali ini pun lebih dari biasanya, lebih terasa sakit dari yang sebelumnya.

Puncaknya adalah di Sabtu malam. Setelah saya dan keluarga makan malam bersama, cegukan kembali muncul. Kali ini terasa lebih sakit dari yang sebelumnya. Terasa sesak sekali, saya sampai merasa agak sedikit sulit untuk bernapas.

Saat itu saya hanya biasa berbaring, orang tua dan adik saya semua berkumpul menemani saya. Ibu terlihat sedih sekali waktu itu. Saya benar-benar tidak tega melihat Ibu yang begitu mengkhawatirkan saya.

Tapi mau bagaimana? Saya pun tidak mampu untuk menenangkan Ibu karena rasa sakitnya.

Malam itu menjadi malam yang panjang, hingga pada akhirnya saya pun tertidur. Saya kembali terbangun di tengah malam dan cegukan pun ikut kembali muncul. Sakit sekali rasanya. Saat itu saya sampai ada pikiran bahwa apa saya akan berakhir disini. Tapi saya sedih, saya tidak ingin meninggalkan keluarga saya.

Mereka semua berdoa, mengelilingi saya, terutama Ibu yang samar-samar dari matanya terlihat ada air mata yang menggenang, hendak tumpah.

“Bu, aku baik-baik aja”.

Ingin sekali berucap demikian, tapi bohong rasanya karena beliau pun bisa tahu kondisiku saat ini.

Bapak pun memintaku untuk meminum obat yang ia beli di apotek. Dulu sempat ada tetangga yang juga mengalami hal seperti saya, cegukan yang tak kunjung berhenti, ia berhasil sembuh. Bapak saya pun mencoba mencari obat yang dikonsumsi tetangga saya dan akhirnya ketemu.

Setelah mengonsumsi obat tersebut saya kembali tertidur.

Keesokan paginya saya terbangun dengan cegukan yang tidak muncul di pagi itu. Ada rasa takut dalam diri saya untuk memasukkan minuman dan makanan ke tubuh saya, karena seperti yang sebelumnya cegukan selalu muncul.

Tapi saya memberanikan diri dan alhamdulillah cegukannya sudah hilang. Saya bersyukur sekali, lega sekali rasanya.

Sungguh sebuah pengalaman yang rasanya tidak akan bisa saya lupa seumur hidup saya. Saya banyak belajar pada saat itu. Sehat adalah nikmat yang luar biasa dan untuk kedepannya saya akan lebih memperhatikan apa yang saya konsumsi di setiap harinya. Saya akan berusaha untuk mengurangi mengonsumsi makanan-makanan yang sekiranya tidak baik bagi tubuh saya.

Dan sekali lagi, sehat itu adalah nikmat yang sangat luar biasa. Kebanyakan dari kita akan menganggap sehat itu berharga ketika ia telah hilang dari diri kita. Jadi, selagi masih sehat, yuk kita jaga diri kita bersama-sama.

 

(Bekasi, 23 Juni 2024)

Komentar

Postingan Populer