Album Foto

 

Siang hari, ditengah badan ini yang terasa tidak enak yang pada akhirnya saya ijin untuk tidak masuk kerja, saya mencoba menulis dan mengisi blog ini.

Beberapa waktu yang lalu, ibu saya mengirimkan foto saya ketika masih kecil dan foto beberapa anggota keluarga lainnya ke grup whatsapp keluarga. Saya pun melihatnya dan sedikit tersenyum, agaknya foto seperti itu bisa membangkitkan kenangan di benak saya.

Seperti sebuah film yang tiba-tiba terputar di kepala.

Setelah melihat foto itu, saya pun segera mencari album foto yang baru saja ibu saya lihat. Saya pun membuka dan melihat lamat-lamat foto yang ada di album foto itu. Album foto itu berisi campuran foto di masa lalu, tidak hanya menyimpan foto dengan momen yang sama, misalnya seperti momen ketika pergi ke ragunan.

Jadi, semua foto yang ada di album foto itu ya foto random saja. Yang jelas itu semua diambil sudah belasan tahun silam lamanya. Berisi dari foto almarhum Kakek dan Nenek saya, sampai saya waktu masih TK.

Sesaat, ketika melihat foto-foto itu saya selalu terdiam sejenak dan memandang cukup lama pada tiap foto yang ada. Terlebih lagi begitu melihat foto almarhum Kakek dan Nenek saya yang terlihat masih sehat. Ada rasa kerinduan yang mendalam, mengingat sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan mereka, ya itu semua karena memang Kakek dan Nenek sudah tiada.

Saya beralih melihat foto masa kecil saya. Sungguh menyenangkan sekali rasanya jika saya bisa kembali pada masa-masa itu. Masa dimana saya yang masih bandel-bandelnya dan paling susah untuk disuruh tidur siang. Kalau sekarang justru begitu ingin sekali tidur siang malah sudah tidak bisa, hehehe.

Rasanya di masa itu hidup terlihat lebih damai dan tentram. Belum ada perkara-perkara yang biasa dirasakan atau dipikirkan oleh orang dewasa. Belum sibuk mengartikan dunia ini dan hidup saya mau seperti apa kedepannya. Barangkali yang ada dipikiran pada saat itu hanyalah main, main, dan main saja.

Ketika kebahagiaan sedekat ibu jari dan telunjuk.

Jangan salah sangka ya teman. Tentu di hidup saya yang sudah menginjak seperempat abad ini juga ada bahagianya kok. Bahkan dalam sebuah kesedihan, terkadang ada sedikit terselip rasa bahagia. Saya juga merasakannya.

Terkadang memang tidak salah juga untuk kita sejenak kembali mengingat akan masa yang telah lalu. Bukan untuk berharap kembali, tapi untuk lebih bersyukur akan hidup yang telah kita lewati. Tidak masalah juga jika ada pikiran andaikata masih berada di waktu itu, tidak masalah asalkan itu hanya sebuah ucapan saja dan tidak menjadikan kita terlalu berharap dan lain sebagainya.

Jujur saja saya bukanlah orang yang suka berfoto dan bahkan kalau sedang pergi ke suatu tempat tuh lebih sering fotoin orang ketimbang ambil foto diri sendiri. Tapi setelah ini, sepertinya saya akan mencoba untuk memulai mengambil gambar pada diri saya sendiri juga deh.

Bukan untuk diperlihatkan di sosial media atau sebagainya, melainkan kembali pada prinsip foto sebelum sosial media ada. Saya ingin membekukan waktu, sebagai kenangan di masa mendatang nantinya.

Saya bersyukur sekali karena manusia membuat sebuah penemuan kamera dan foto. Saya sangat bersyukur dan akan berterimakasih sekali jika bisa bertemu dengan seseorang yang sudah menemukannya. Tentu di jaman sekarang sepertinya beliau sudah tiada, tapi saya berterimakasih sekali.

Dengan adanya foto, melihatnya kembali menjadi sebuah bentuk relaksasi tersendiri bagi saya. Mengingat kenangan masa lalu tidak melulu soal kesedihan kok, justru saya lebih banyak tersenyumnya. Rasanya manis sekali. Ya mungkin itu juga yang akan saya rasakan belasan tahun kemudian ketika melihat foto saya di hari ini dan di tahun ini.

Rasanya manis sekali. Ah, masa lalu memang tak kalah indah dengan hari ini dan foto adalah upaya manusia untuk merawat masa lalu dan membuatnya agar tetap manis hingga bertahun-tahun kemudian.

(Bekasi, 23 Januari 2024)