Tidak Lolos Menjadi Pacer


 

Setelah sekian lama, pada akhirnya saya kembali menulis di blog ini. Ya begitulah, menulis memang sudah menjadi pelarian tersendiri bagi saya untuk sekadar mengutarakan apa yang sedang saya rasakan.


Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis tentang Saya Sangat Menyukai Olahraga Lari dan memang sampai saat ini pun saya masih rutin berolahraga lari, bahkan lebih dari itu. Saya mencoba untuk bergabung dalam komunitas lari yang terletak di Bekasi, tempat saya tinggal ini.

Ceorunners, itulah nama komunitas lari yang saat ini sedang saya ikuti. Tujuan saya ikut bergabung dalam komunitas itu adalah untuk mendorong diri saya agar lebih rutin berlari dan juga untuk menambah teman karena sedikit banyak yang seperti itu bisa memotivasi saya juga.

Selama beberapa bulan yang sudah saya lewati ini, jujur saja banyak sekali hal yang telah saya dapatkan. Saya sangat senang bisa mengenal teman-teman yang sehobi dengan saya. Saya juga sangat senang melihat antusias mereka terhadap olahraga lari yang begitu besar.

Ada yang berlari untuk mengincar podium, tentang prestasi dan hadiahnya. Ada yang berlari untuk membantu sesama dengan melakukan penggalangan dana. Ada juga yang berlari untuk membuktikan bahwa dia bisa melampaui sesuatu yang barangkali selama ini ia anggap itu sebuah kemustahilan.

Semuanya penuh dengan semangat dan saya sangat senang melihatnya.

Tak jarang dari mereka yang dalam satu bulan bisa mengikuti tiga atau empat event lari. Kalau saya bukanlah orang yang seperti itu, saya belum memiliki target yang jelas dalam berlari dan masih menikmati kegiatan berolahraga lari yang seperti ini saja.

Sampai pada akhirnya saya pun terdorong untuk mengikuti seleksi pacer Bekasi Marathon 2024.

Mengikuti Seleksi Pacer Bekasi Marathon 2024

Sedikit informasi, pacer adalah pelari yang ditugaskan khusus untuk memandu peserta lari pada event-event tertentu. Pacer memiliki tugas untuk menjaga kestabilan laju dan membantu peserta lari lainnya untuk mencapai target waktu yang mereka inginkan.

Kedengarannya sederhana, tapi tentu tidak semudah yang dibayangkan.

Saya memutuskan untuk mengikuti seleksi pacer ini karena saya ingin menjadi bagian dari para pelari-pelari lainnya. Saya ingin dapat berbagi semangat dan kemenangan bersama mereka semua. Dan tentu saja, seleksi untuk menjadi pacer dalam sebuah event lari itu tidak mudah.

Kalau untuk seleksi pacer Bekasi Marathon 2024 itu saya menjalani challenge selama dua minggu. Dalam waktu itu, pihak pelaksana telah memberikan porsi latihan yang harus saya lakukan dan ada target jarak di tiap minggunya.

Saya memang sudah cukup rutin dalam berlari, tapi jujur saja ada momen dimana saya sempat kehilangan semangat atau merasa jenuh dengan challenge yang sedang saya jalani. Tapi saya bersyukur rasa seperti itu tidak terlalu lama ada dalam diri saya dan saya pun dapat menyelesaikan challenge dengan baik.

Saya berhasil menjalankan challenge sesuai target dan lolos ke tahap selanjutnya, yaitu tahap interview. Sesi interview sih tidak berlangsung lama, pihak pelaksana hanya menanyakan hal yang sama dengan pertanyaan di formulis registrasi yang sebelumnya sudah saya isi secara online.

Mereka bertanya tentang kesediaan dan kesanggupan saya menjadi pacer. Karena saya sangat antusias ya tentu saja saya mengiyakan semuanya.

Tapi entah kenapa beberapa waktu berikutnya saya dinyatakan tidak lolos menjadi pacer Bekasi Marathon. 

Sedih? Kecewa? sejujurnya sih iya, tapi saya yakin itu semua sudah dipertimbangkan sebaik mungkin oleh pihak pelaksana event lari tersebut. Gagal menjadi pacer dalam sebuah event lari bukan berarti pelarian saya juga berkahir. Tidak.

Sampai tulisan ini dibuat alhamdulillah saya masih rutin berlari dan baru saja di hari Senin tanggal 1 Januari kemarin saya ikut seleksi atlit komunitas lari saya. Sampai sekarang sih belum ada pengumuman terkait lolos atau tidaknya, tapi apapun hasilnya saya tidak terlalu ambil pusing sih.

Saya berlari karena memang mencintai lari. Saya berlari bukan karena ada tujuan lain yang ingin saya capai, alhasil jika tujuan itu gagal saya dapatkan saya jadi berhenti berlari.

Saya mencintai olahraga lari dan seterusnya akan berlari. Semoga teman-teman semua juga bisa mencintai lari ya, sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Komentar

Postingan Populer